DUSH
Entah apa yang aku pikirkan ketika aku memutuskan untuk memilih satu diantara 4 pilihan itu. Aku sangat yakin suksesku berawal dari sana. Yah, ku bulatkan tekadku, aku sangat yakin dengan pilihan ini. Geuleona, butuh beberapa proses untuk berhasil masuk di pilihan itu. Waktu yang lama..... .
Ketika tiba di penghujung waktu, jantung ini berdegup dengan kencang. Bersaing dengan beberapa badan hanya sekedar melihat selembar kertas yang ditempel. Sorak-sorai terdengar ketika banyak yang berhasil masuk dalam pilihan mereka, namun tak sedikit yang kecewa. Aku, bersujud syukur karena aku berhasil. Di sana, tempat yang aku idamkan.
Menyungging senyuman yang tak biasa, untuk hari itu. Berharap semua akan baik dan pasti menyenangkan. Aku yakin penghuni disana akan menjadi partnerku dalam belajar dan menjalani hari demi hari demi menuntut ilmu.
Di tempat itu, banyak yang dapat menarik perhatian para yeoja. Semua ramah, baik, menyenangkan.
Hari demi hari sudah dilewati, bersaing, berjuang, bersama. Sering terjadi perdebatan yang menyita banyak waktu dan tenaga. Sulit sekali menyatukan banyak kepala yang berbeda isinya. Diawal, masih bisa teratasi. Sabar.. sabar.. dan sabar. Aku yakin ini untuk pertama dan terakhir kali.
Tapi.... tidak.
Aku merasa aku salah dalam memilih sebuah pilihan. Seperti ada rasa menyesal yang menerpaku. Dulu, aku yakin dengan pilihan ini. Lambat laun, aku merasa menyesal dan kecewa. Sangat kecewa. Seringnya adu pendapat membuatku tak tahan lagi.
Banyak komentar yang muncul dari belakang. Menusuk sampai ke tulang. Seperti ini?. Meleset dari perkiraan. Banyak yang membuat kecewa.
Aku merasa seperti debu. Menempel, namun tak berguna bahkan tak diharapkan. Seperti debu yang siap di tiup agar cepat menghilang.
Menjadi diam, dan diam. hanya mampu menumpuk beribu kekesalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar