Sabtu, 21 Desember 2013

Kepintaran atau Keberuntungan ?

Aku posting ini setelah sesi `rapotan`.



Oke, bertahun-tahun dengan "kejadian" yang sama terus berkelibat di otakku. Pertama, masalah rapotan. Salah satu fakta yang sering aku dapati itu seorang siswa pemalas yang kehidupan sekolahnya bergantung sama anak yang superior. Aneh aja mereka bisa masuk high ten bahkan high five . Apa itu yang namanya keberuntungan? Kalau iya kenapa keberuntungan itu enggak berpihak sama aku (dulu).

Ahh, andai guru-guru membuka mata dengan jelas. Mana murid yang bersungguh-sungguh dan mana murid yang hanya main-main. 

Kedua, kasihan juga sih, anak yang pinter otak superior hidupnya enggak beruntung. Aku punya banyak kenalan, otaknya dahsyat tapi sayang dewi fortuna lebih berpihak sama anak-anak yang enggak serius sama sekolah. 

UN lulus dengan nilai yang fantastis, enggak bisa menjamin diterima diperguruan tinggi negeri favorit. Sering tuh 'nemu' berita kaya gituan. Aneh, bikin heart attack.

Kejujuran perlu ditegakkan sejak dini. Boleh sih buat mereka menghalalkan segala cara untuk meraih 'nilai' yang bagus tapi dimasa yang akan datang manusia yang bersungguh-sungguh akan lebih banyak mendapatkan keberuntungan. Itu menurutku. 

Enggak ada kata sia-sia kalau kita mau berusaha dengan keras. Berusaha lebih baik daripada harus bergantung dengan yang lain, karena hasilnya akan berbeda.

Thats all just about my argument.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar