Genre :
Rival, Romace
Cast :
Jo Youngmin, Eun Ji
[ONE SHOT^^]
Eun Ji POV
“Songsaenim,
saya mau menjawab soal nomor 2, 3, dan 4..”. Aku mengacungkan tanganku kepada
songsaenim untuk menjawab soal matematika.
“Ah
ne, bagus bagus. Silahkan kamu maju..”. Aku sangat senang dengan pelajaran ini.
Tak sampai waktu 20 menit, aku sudah menyelesaikan tiga soal itu.
“Ahh,
daebak daebak. Eun Ji memang pintar sekali..”. Songsaenim berbicara dengan
begitu kerasnya. Sampai salah seorang temanku bangun dari tidurnya.
“Ah
jinjja, kenapa ramai sekali..”. Suasana kelas yang hening, membuat suaranya
terdengar begitu keras.
“Yaaa!!,
kau ini. Kau berbicara tidak sopan pada songsaenim..”. Aku yang kesal dengan
ucapannya, berbalik memarahinya.
“Ahh,
kau Jo Youngmin keluar dari kelas sekarang. Angkat salah satu kakimu, dan jewer
telingamu..”. Songsaenim menyuruhnya keluar dari kelas.
“Kau
Eun Ji, setelah pelajaran ini selesai temui aku di ruang guru”.
“Ne
songsaenim..”. Aku penasaran kenapa songsaenim menyuruhku untuk menemuinya.
Youngmin POV
“Aisshhh,
dasar sialan. Mentang-mentang dia anak pintar seenaknya saja memarahiku..”. Aku
mengumpat dalam hati.
“Hey
kau, jangan ulangi perbuatanmu lagi..!!”.
“Ne
songsaenim, mianhamnida..”. Aku kembali ke kelas, namun saat sampai di pintu
kelas aku berpapasan dengan yeoja sok pintar dan menyebalkan.
“Awas
tunggu saja pembalasanku..”. Namun dia tak merespon perkataanku. Aku makin
kesal.
“Youngmin-ah,
kenapa kau tertidur tadi..??”. Sehun melontarkan pertanyaan yang sangat umum
kepadaku. Sehun sebenarnya teman baikku, namun dia sangat lugu.
Author POV
Eun
Ji bergegas ke ruang guru untuk menemui songsaenim.
“Ahh,
Eun Ji kemarilah..”. Perintah songsaenim.
“Ada
apa songsaenim..??”.
“Kau
tahu temanmu Jo Youngmin kan..?”. Eun Ji terlihat sangat kesal ketika songsaenim
menyebutkan nama itu.
“Ne,
waeyo?. Adakah yang bisa saya bantu??”.
“Begini,
saya minta kepadamu untuk mengajarinya matematika secara privat. Apakah kau
sanggup??”.
“Mwoya..??.
Songsaenim, dia siswa yang malas..”.
“Justru
itu, aku menyuruhmu mengajarinya. Supaya dia mendapat nilai delapan di
rapor..”.
“Ba..baiklah
songsaenim..”. Eun Ji mengiyakan dengan berat hati.
“Bagus,
nanti biar aku yang memberitahukan padanya”.
Youngmin POV
“Mwo??,
apa saya tidak salah dengar..??”. Aku kaget setengah mati, ketika songsaenim
menyuruhku belajar privat kepada Eun Ji.
“Kau
ini, apa kau tidak malu nilaimu selalu 5 di rapor. Sudah jangan banyak
membantah. Mulai besok kau belajar matematika padanya..!!”. Sangat menyebalkan,
songsaenim tidak tahu kalau aku sangat membenci Eun Ji yang sok pintar itu.
“Mukamu
kenapa kau tekuk??”. Tanya Sehun padaku.
“Aishhh
jinjja, songsaenim menyuruhku belajar matematika secara privat kepada Eun
Ji..”.
“Ah
yang benar..?. Kenapa harus Eun Ji..??”.
“Molla..”.
Aku menjawab dengan malas.
Eun Ji POV
Sepulang sekolah nanti aku harus mengajari
Youngmin, kenapa harus dia?. Batinku.
“Yaa!!
Kau. Kau tidak lupa membawa buku matematika kan??. Sesampainya di kelas aku
langsung menghampiri Youngmin.
“Kau
tidak bisa untuk tidak berteriak..??. Kau ini pintar tapi tak tahu sopan
santun!!”.
“Mwo?
Apa kau bilang??”. *pletak, aku mendaratkan satu jitakan dikepalanya. Aku
sangat sebal padanya dan rasanya ingin mencakar-cakarnya wajahnya dan menyobek
mulutnya.
“Sudah
sana pergi, aku ingin tidur!”. Youngmin membentakku, aku pun pergi dengan
perasaan sangat kesal karena ucapannya.
-------------
Bel
waktu pulang sudah berbunyi. Dengan secepat kilat aku segera membereskan
buku-buku dan ingin segera pulang. Namun baru sampai pintu, songsaenim
mencegahku.
“Kau
lupa, hari ini kau harus mengajari Youngmin matematika..”.
“N..ne,
geundae....”.
“Lihatlah
Youngmin sudah menunggu..”. Songsaenim menunjuk ke dalam kelas, Youngmin masih
ada disana sambil tersenyum licik.
“Eun
Ji-ah kau lupa kalau harus mengajariku??”.
“Geez...
“.
Youngmin POV
“Hahaha,
lihat saja kau. Aku akan membalasmu..”. Dengan suara pelan aku mengucapkan
kata-kata itu.
“Eun
Ji, kajja kita mulai..”.
“Yakkk!
Kau bilang tidak membawa buku”.
“Tenang
saja..”.
“Oke
kita mulai, bab pertama yang harus kau pelajari adalah geometri..”.
“No
problem..”.
“Jadi,
bla bla bla bla bla.... . Jika kau mengalikan ini dengan ini, maka bla bla
bla..”. Sudah satu jam dia menjelaskan, namun aku sengaja untuk tertidur.
“Yaakk
Youngmin-ah, aisshh jinjja”.
“Sudah
selesai berceramah..?, terima kasih untuk hari ini”. Aku segera bangkit dari
tempat duduk dan meninggalkannya sendiri, padahal hari itu sudah sore dan hujan
turun sangat deras.
Author POV
Dua
minggu sudah berlalu, Eun Ji masih bersabar mengajari Youngmin meskipun
Youngmin tak pernah mendengarkan. Hal itu membuat mereka berdua tak pernah
menyapa saat di sekolah kecuali saat Eun Ji mengajari matematika. Hal tersebut
juga disadari oleh siswa yang lain. Setiap selesai mengajari, Eun Ji selalu
memberi tugas kepada Youngmin. Namun tugas tersebut tidak pernah dikerjakan.
Youngmin POV
“Eun
Ji-ah, kau tidak kesal setiap hari mengajariku?. Entah kenapa hari itu aku
merasa bersalah kepada Eun Ji.
“Wae..??”.
“Aku
tidak pernah mendengarkanmu, dan aku sering menyebutmu murid yang sok pintar..”.
“Aku
sudah kebal dengan kata-katamu..”. Setelah mendengar kata-kata itu aku berlari
meninggalkannya.
“Youngmin-ah
kau mau kemana..??”. Aku tidak menjawabnya.
Sudah
15 menit aku meninggalkannya, aku keluar untuk membeli mie ramen dan berencana
untuk makan bersama Eun Ji sebagai permintaan maafku.
“Maaf
aku meninggalkanmu tadi, aku tahu kau sangat lapar. Makan ini..”.
“Kauuu...”.
“Sudah
makanlah..”. Eun Ji menerima mie ramen dari tanganku. Kami makan bersama. Entah
mengapa sore itu aku merasakan hal yang aneh. Kami tertawa bersama, dan aku
terus memperhatikannya.
“Ternyata
kau cantik juga..”. Tanpa sadar aku mengucapkan itu.
“Ne??..”
“Ahh
anio..”.
“Mianhae
Eun Ji-ah. Aku berjanji tidak akan mengabaikanmu. Aku menuruti semua
perkataanmu..”.
“Kau
baru sadar..??”.
“Hehehe,
sepertinya sudah sore. Kajja, kita pulang saja..”. Sore itu aku pulang bersama
Eun Ji, aku mengantarnya sampai depan rumahnya.
Eun Ji POV
“Mwoya??,
hari ini Youngmin begitu aneh. Tidak biasanya dia bertingkah begitu baik..”.
Ojik nan neoui boyfrend e e e, neomanui
boyfriend e e e... .Handphoneku berdering, nomor asing meneleponku.
“Yeoboseyo..??”
“Eun
Ji..??”
“Ne,
nuguseyo??..”.
“Youngmin..”.
Aku terdiam ketika mendengar nama itu.
“Ada
apa..??”.
“Ani,
hanya memastikan kau baik-baik saja”. Mendengar dia berbicara seperti itu, aku
langsung menutup teleponnya. Jantungku berdebar-debar.
“Andwae..
andwae.. tidak mungkin dia suka padaku..”.
Author POV
Les
privat antara Youngmin dengan Eun Ji terus berlangsung. Namun mereka berdua
tidak banyak berbicara. Eun Ji semakin malas mengajari Youngmin.
Youngmin POV
“Kau
lelah..??”. Aku melihat raut mukanya yang menunjukkan bahwa ia sedang malas
mengajariku.
“Eun
Ji-ah, mianhae..”.
“Untuk
apa..??”.
“Mianhae,
aku menyukaimu. Saranghamnida..”.
“Mw..
mwoya..??. Apa yang kau katakan barusan??”. Aku tahu dia akan memberi respon
seperti itu. Kemudian aku bangkit dari tempat duduk, aku ingin mempersembahkan
sesuatu kepadanya.
“You’re my lady, You’re my lady.You’re my
lady… with you.. . Jageunge mwo eottae
jjalbeu myeon eottae gwaenchanha,
kkot bodan neoya.. yeppeuda yeppueda, namdeul boda .. sok
nun sseob do gilgo, ttong baedo kwiyeo wo..”. Aku bernyanyi
sambil menari. Setelah selesai, aku langsung mencium pipi Eun Ji.
“Youngmin, apa
yang ka..kau lakukan..??”.
“Eun Ji-ssi gwaenchana haseyo..??”. Dia
masih terdiam dengan apa yang kulakukan.
“Eun Ji-ah
would you be my yeojachingu..??”. Aku
menunggu jawaban. Aku benar-benar menyukainya.
“Asalkan kan
mau belajar matematika..”.
“Mwo..??”.
*pletak*, satu jitakan mendarat di kepalaku.
“Kalau tidak
mau ya sudah..”.
“Ah, andwae
andwae... . Yes I do!!!”. Kataku sambil berteriak.
-END-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar