Jumat, 14 Maret 2014

It's Time to Say Goodbye

Lelah...
Adakah yang sama sepertiku?.
Lelah karena sebuah perasaan jauh di dalam sana, hati lebih tepatnya. Perasaan klasik setiap orang, atau biasa yang dikenal dengan cinta bertepuk sebelah tangan. Ini bukanlah pernyataan yang khusus lagi, tapi sudah menjadi santapan umum bagi siapa saja yang pernah mengalaminya. Sakit, perih, bercampur semua menjadi satu di dalam sana, hati lebih tepatnya. Adakah yang sama sepertiku?, menahan terus menahan tanpa seorangpun tahu bagaimana keadaannya sampai detik ini. Aku mulai terbiasa dengan ini. 



Dimanapun memendam itu sakit, memendam luka karena jatuh, bahkan karena jatuh cinta. Lalu bagaimana dengan orang itu?. Dia tidak tahu apa yang aku rasakan, yang dia tahu bahwa aku baik-baik saja. Dia menganggap itu biasa, namun aku menganggapnya luar biasa. Munafik sekali jika aku berkata "aku akan mulai melupakannya". Mudahlah diucapkan, namun berat untuk dilakukan. 

Bukan waktu yang singkat. Aku terus berlari mengejarnya, berjalan selalu di belakangnya. Hanya berharap dapat meraih pundaknya, dan mendapatkan senyuman. Namun itu hanya khayalan semata. Sekeras apapun aku mengejarnya aku tak akan pernah bisa mensejajarkan langkahku dengan langkahnya. Mustahil kedengarannya. Dia punya jalan lain, dimana ia melangkahkan kakinya dengan pasti. Sedangkan aku?, masih terus berjalan di belakangnya.

Kedengaran klasik, berlebihan, kuno, tapi mungkin ini waktunya untuk mengatakan "It's time to say goodbye". Lebih baik aku berbelok atau kembali ke jalanku dulu. Apa pedulinya dia ketika aku terus mengikutinya?, mungkin hanyalah benalu. Aku mulai belajar untuk melupakan, karena aku tidak ingin lagi mengingat masa lalu.


"Tapi, jika kau berbalik dan datang menemuiku saat itulah aku akan menyambutmu dan berkata -it's time to say that i love you-"