Jumat, 31 Januari 2014

Wanna be a good fans (What should I do?)

Membicarakan seberapa banyak teman yang aku punya dan itu satu fandom, pasti banyak banget. Seneng, jelas. Kebayang gimana punya temen yang satu fandom otomotis nyambung kalau objek pembicaraan tertuju sama satu objek yang sama. Tipe dari mereka jelas beda. Mereka menganut keyakinan "fans" dengan cara mereka masing.

Ada yang hobbynya ngecover lagu, jelas didukung sama suara yang merdu. Nggak mungkin juga berani ngecover lagu dengan suara pas-pasan kecuali aku.

Ada yang hobbynya ngecover dance, udah nggak usah ditanya lagi kemampuan dance mereka 5 bintang. Lentur, berasa lihat aslinya.

Ada yang hobbynya ngecover lagu+dance, ini yahut banget. Bayangin deh talentanya luar biasa banget.

Ada yang hobbynya belanja stuff, nah ini tentunya buat yang dompet tebel. Tapi nggak dompet tebel juga bisa sih, nabung demi stuff rela nggak jajan, sampe jadinya irit banget sama duit.

Ada yg hobbynya bikin fanart, suer kreatifitasnya perlu dikasih jempol deh. Bahkan sampe sekarang aku nggak tahu gimana caranya buat fanart.

Terus, ada yang iseng jual stuff dan akhirnya mereka sukses. Lumayan kan karena idola mereka, mereka bisa menghasilkan duit dari situ.

Ada yang hobbynya langsung nonton konser, dan yang satu ini aku angkat tangan. Jelas, yang satu ini aku nggak bakal bisa.

Terus, setelah aku pikir-pikir posisiku sebagai fans nggak masuk sama hobby-hobby diatas. Haha, heran, aku juga. Bakat nyanyi atau dance juga "nol", buat belanja stuff? pulsa aja masih sering hutang, bikin fanart? sama gadget aja masih kudet. Apalagi nonton konser.

Lucu?, iya aku juga ketawa. Kerjaanku sebagai cuma mantengin info mereka di sosmed. Mengagumkan memang.Berkhayal dengan fanfic, nangis sendiri, senyum sendiri *wtf*.

Jadi fans pasif memang melelahkan, sering berkhayal yang enggak-enggak.