Kamis, 16 Januari 2014

GERAM

Kali ini aku sudah berada di titik jenuh..

Emosi..

Marah..


Aku kenal kamu bukan satu atau dua hari, bukan juga satu atau dua bulan. Kita sudah kenal lama, meskipun kalau diingat sedikit menyakitkan.

Kamu, sudah aku anggap sahabat bahkan lebih. Kamu sudah aku anggap keluarga sendiri.

Tapi ternyata, semua laki-laki itu sama. Titik kelemahannya memang perempuan.

Aku masih ingat waktu itu, kamu memihak ke aku, kamu menghibur aku, dengan itu aku maafin kesalahan terfatalmu. Apa aku terlalu baik?, atau aku memang terlalu terlalu baik?. 

Waktu itu aku memang sudah putus asa sama semua masalahku, masalah yang pada intinya sama. Aku pikir cuma kamu yang bisa ngerti.

Maaf, maaf, maaf, aku nggak lihat apa salahmu waktu itu. Aku cuma bilang "ini semua bukan salahmu".

Sakit hati karena dikhianati itu sakit banget, apalagi yang mengkhianati itu sahabat sendiri. Aku nggak tahu seberapa besar salahku sama kalian, sampai kalian tega berbuat kaya gini sama aku.

Aku marah, marah banget. Sampai aku berniat hal-hal yang negatif. Kalian menambah masalahku, ibarat api yang sudah padam kalian sulut lagi api itu dan sekarang apinya semakin membara.

Tidak, bukan, bukan aku, cih! alasan klasik!. Cukup aku nggak mau denger alasanmu lagi. 

Pernah mikir perasaanku gimana?, gimana aku sekarang?, pernah?.

Tapi, membenci kalian itu sama halnya mebuang-buang waktu sama tenagaku. Ini juga salahku sudah mau mendengar provokasi-provokasi dari mulutmu. 

Apa arti persahabatan kalau sudah ada pengkhianatan?.